Business Plan
Budi daya lele sangkuriang media
kolam terpal
Cv. Lele Itu Enak dan Lezatttt
Nama
:
Toto
Dwi prastiyo
Nim
:
2013-12-233
Tugas
:
Kewirausahaan
seksi 25
Dosen
:
Bapak
Mulyo wiharto (1039)
BUDIDAYA IKAN
LELE SANGKURIANG
DI
KOLAM TERPAL
A.
PENDAHULUAN
Lele merupakan
jenis ikan konsumsi air tawar
dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai
beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut
(Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling
(Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa
Tengah).dan di (Sumatra) dikenal lele sangkuryang Sedang di negara lain
dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond
(Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka),
catretrang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish,
siluroid, mudfish dan walking catfish.
Ikan lele tidak
pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus
air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele
bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada
siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di
alam ikan lele memijah pada musim penghujan.
Ikan lele merupakan
salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah di Budidayakan secara komersial oleh
masyarakat Indonesia.. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :
1) dapat
diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan menggunakan kolam
terpal
2) teknologi
Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) pemasarannya
relatif mudah
4) modal usaha
yang dibutuhkan relatif rendah.
Dalam Budidaya
ikan lele di kolam terpal yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam,
pembuatan pengeluaran air. Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah
dijalankan, maka saya dan temen saya akan mencoba membudidayakan ikan lele di
kolam terpal.
Harga ikan yang
relative stabil dan sudah ada agen yang mau mengambil jadi dalam pemasaran
tidak ada kendala. membuat saya berkeinginan untuk berwira usaha dan
mendapatkan keuntungan dari usaha budidaya ikan lele tersebut.
B. KEUNTUNGAN BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
- Tidak membutuhkan lahan besar dan dapat disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki, sehingga di perkarangan rumah pun kita dapat membudidayakannya.
- Biaya yang dikeluarkan relatif lebih kecil.
- Tidak terpengaruh oleh kondisi tanah, beberapa daerah mungkin mengandung tanah yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia dan tidak steril dari hama.
- Mudah dalam pengeringan dan mengganti air agar tetap bersih.
- Lebih fleksibel dan dapat dipindahkan jika diperlukan
- Mudah dalam mendeteksi hama penyakit.
- Mudah dalam mengamati pertumbuhan dan perkembangan lele
- Pada saat panen akan lebih mudah dan sangat praktis
C. FAKTOR PENYEBAB GAGALNYA USAHA LELE
- Hama yang ada dikolam. Hama ini dapat berupa bakteri yang mengganggu bagi lele. Selain itu, hama ini dapat berupa kucing atau binatang lain yang anda biarkan berada di sekitar kolam.
- Terburu buru adalah salah satu faktor kegagalan budidaya ikan lele. Ingin mendapatkan hasil yang cepat dengan memberi makan sebanyak-banyaknya justru berbahaya bagi lele.
- Tidak memisahkan ukuran lele yang besar dan kecil.
- Air tidak pernah di tambahkan atau diganti jika telah kering.
- Kurang matangnya informasi bagaimana cara budidaya yang benar
D. JENIS BUDIDAYA IKAN
LELE
·
Ternak lele untuk pembibitan. Tujuan ternak ini adalah untuk membudidayakan
lele untuk dijual lagi ke peternak lainnya. Untuk budidaya bibit lele memang
cukup menguntungkan, karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Ukuran
lele 2-3 cm dapat diperoleh dalam waktu 1 bulan, dan ukuran sedang 5-7 cm dapat
diperoleh dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
·
Ternak Lele untuk konsumsi. Lele yang dibudidaya untuk di konsumsi, artinya
budidaya dilakukan sampai lele berukuran besar atau proporsional untuk di
konsumsi. Jika anda ingin berternak lele untuk di konsumsi, ada baiknya memilih
jenis lele yang ukurannya sudah cukup sedang 6-7 cm agar mudah dan cepat
dikembangbiakkan. Biasanya lele ukuran ini dapat dikembangbiakkan dan siap
konsumsi pada usia 3-4 bulan.
E. TAHAPAN BUDIDAYA IKAN LELE
Jika kolam
terpal telah disiapkan, maka tahapan budidaya lele selanjutnya adalah proses
memberikan air di kolam tersebut. Selain itu juga ada beberapa tahap untuk
memilih bibit lele yang baik.
Berbeda dengan
ikan lainnya, lele tidak membutuhkan air yang bening atau bersih untuk hidup.
Faktanya adalah lele membutuhkan mikroorganisme yang berasal dari kotoran untuk
cepat tumbuh. Ikan lele membutuhkan PH air yang sesuai dengan kebutuhan
dirinya, untuk mendapatkan PH ini kita bisa menggunakan kotoran kambing.
Masukkan kotoran kambing tersebut pada kolam biarkan 2-5 hari agar
mikroorganisme dapat tumbuh. Selain itu juga untuk membuang zat kimia yang ada
diterpal.
2.
Air dan Kolam
Faktor air bagi
lele memang cukup penting, pastikan air dalam kolam tersebut tidak terlalu
kotor dan sesuai dengan kadar yang telah ditentukan. Tingkat PH dan keasaman
air harus dijaga agar lele dapat tumbuh secara sempurna.
3.
Pemilihan Bibit Lele
Pemilihan bibit
sangat penting, terutama bagi anda yang ingin budidaya lele untuk dijual
kembali ke petani lain.
Lele jantan
mempunyai tanda :
- Tulang kepala lele berbentuk agak pipih
- Warna kulit lele terlihat lebih hitam
- Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- Alat kelaminnya berbentuk runcing.
Lele Betina
mempunyai tanda:
- Tulang kepala lele betina berbentuk cembung
- Warna badan lebih cerah
- Perut mengembang lebih besar daripada punggung
- Alat kelamin berbentuk bulat
4.
Pemberian Pakan Lele
Lele sebaiknya
diberi makan 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, 4 sore, dan 10 malam, pakan lele
dapat berupa kotoran burung atau pelet ikan. Selain itu ada banyak lagi makan
alami untuk lele seperti bekicot, belalang, ulat, atau nasi.
5.
Pemeliharaan Lele
Jangan biarkan
kolam tempat budidaya lele kena sinar matahari langsung, pastikan anda
memberikan atap di atasnya. Alternatif lain adalah memberikan enceng gondok di
atas air di kolam tersebut. Pastikan anda rutin memeriksa kondisi air dengan
mengganti atau menambahkan air jika telah susut.
F.
ANALISIS USAHA
BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TERPAL
A.
Gambaran Lingkungan Usaha
Ikan lelel merupakan komoditi ekspor
yang dapat memberikan keuntungan besar,kebutuhan akan ikan lelel untuk
dikonsumsi sebagi penghasil protein yang di perlukan untuk kebutuhan tubuh kita
dengan berbagi macam olahan, contohnya di buat sebagi pecel lelel,lele bakar,
lelel goreng dan aneka masakan ikan lelel lainya.
B.
Aspek Produksi
Penyiapan sarana
dan peralatan Jenis kolam yang saya gunakan adalah kolam terpal sehingga
dalam penyiapan sarana dan perlatan yang di gunkan tidak banyak biaya.
C. Aspek Pemasaran
Dalam pemasaran saya tidak perlu susah payah untuk menjual, karena banyak pedagang atau penampung ikan lele untuk di jadikan pecel lele yang siap membeli ikan lele tersebut.
D. Aspek Organisasi
Pembudidayaan ikan lele ini dapat menyerap banyak sekali tenaga kerja, sehingga aspek organisasi disini secara tidak langsung dapat terpenuhi. Seseorang dapat bekerjasama dan berorganisasi dengan orang lain untuk membudidayakan ikan lele ini dengan sistem bagi modal danbagihasil.
E. Analisis
SWOT
Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses. Yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:
1. Straight (kekuatan)
Sebelum kita memulai sesuatu usaha kita harus mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi usaha kita. Dengan harapan supaya usaha kita dapat lancar dan sukses. Yaitu dengan melakukan analisis sebagai berikut:
1. Straight (kekuatan)
a.
Dengan budi baya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan modal yang besar.
b.
Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.
c.
Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari mahalnya harga
lele di pasar.
d.
Masih impornya perikanan lele dari luar kota
2. Weaknes (kelemahan)
a. Tidak bisa membudidayakan produksi ikan lele dalam skala besar Bagi anda yang tak memiliki lahan yang cukup anda bisa membudidayakan ikan lele dengan menggunakan kolam dari terpal
3. Opportunities (peluang)
a. Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.
b. Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang lebih 3 bulan.
c.
Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena berarti lele masih
mudah dalam pemasaran.
4. Threat (ancaman)
a. Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak setabil.
b. Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang dari 70cm karena itu akan menghambat pertumbuhan ikan.
F. Permodalan
Biaya awal atau modal untuk mendirikan usaha ini, jumlah modal sebelum mendirikan usaha adalah Rp.3.000.000 juta.
G. Biaya Tetap
Untuk biaya tetap adalah sebagai berikut:
1. Paku = Rp. 10.000,-
2. Bambu 1 Rp 5000 @ 16 batang = Rp. 80.000,-
3. Terpal 4x6 m = Rp. 150.000,-
4. Jarring = Rp. 30.000,-
5.
Palu 1 buah
= Rp. 15.000,-
6.
Pembuatan kolam terpal 2 orang 2 hari
= Rp. 200.000,-
7.
Gergaji 1 buah
= Rp. 35.000,-
8.
Golok 1buah
= Rp. 30.000,-
9.
Bibit ikan 1 Rp100 @4000 ekor
= Rp. 400.000,-
10.
Bak 1 Rp 25.000 @ 4 buah
=Rp. 100.000,-
11.
Ember 1 Rp 5.000@ 2 buah
=Rp. 10.000,-
12.
Pembuatan pagar kolam 2 orang x 3 hari
=Rp.
300.000,-+
Jumlah = Rp1.360.000,-
H. Biaya Variable
1. Air 1 bulan = Rp. 116.000,-
2. Pakan ikan 1 karung Rp.235.000x3bln = Rp. 705.000,-
3. Listrik = Rp. 75.000,-
4.
Transportasi
=
Rp. 100.000,-+
Jumlah = Rp. 996.000,-
Jumlah = Rp. 996.000,-
I.
biaya tetap + biaya variabel 1 kali produksi
Rp.1.360.000+Rp.996.000 = Rp.2.356.000
J. Biaya Tak Terduga
= Modal – ( biaya tetap + biaya variable)
= Rp. 3.000.000 – (Rp. 1.360.000 + Rp. 996.000)
= Rp. 3.000.000 – Rp.2.356.000,-
J. Biaya Tak Terduga
= Modal – ( biaya tetap + biaya variable)
= Rp. 3.000.000 – (Rp. 1.360.000 + Rp. 996.000)
= Rp. 3.000.000 – Rp.2.356.000,-
=Rp.644.000,-
G. ANALISIS KEUANGAN
A.
Persentase ikan yang hidup 95% persentase ikan dari 4000 ekor
4000 x 95 : 100
=3800 ekor
Jadi Persentase
ikan yang hidup 3800 ekor
B.
Penentuan Harga dan penerimaan
Setip 1 kg ikan
berisi 8 ikan lele jadi 3800 ekor/8 ekor =475kg
Hara jual = 475 x 14.000 = Rp. 6.650.000,-
Hara jual = 475 x 14.000 = Rp. 6.650.000,-
C.
Pengeluaran 1 kali produksi
Biaya tetap +
biaya variabel
Rp.1.360.000+Rp.996.000
= Rp.2.356.000
D. Keuntungan dari hasil penjualan sekali produksi/ 3 bulan
Penerimaan –
Pengeluaran
Rp. 6.650.000 –
Rp.2.356.000= Rp. 4.294.000
Dengan demikian
selama 3 bulan saya dapat memperoleh keuntungan sebesar
Rp. 4.294.000 (empat juta dua ratus sembilan puluh
empat ribu rupiah)
E. Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam 1 tahun = Rp. 6.650.000, x 4 =Rp26.000.000,-
Laba bersih yang didapat selama 1 tahun adalah
pendapatan panen/th – (( biaya variabelx4) + biaya tetap )
=Rp. Rp26.000.000,– ( Rp.996.000 x 4 ) + Rp. 1.360.000)
=Rp. Rp26.000.000– ( Rp.3.984.000 + Rp. 1.360.000)
=Rp. Rp26.000.000 – Rp. 5.343.000 = Rp. 20.657.000,-
Jadi pendapatan/keuntungan 1 tahun setelah modal kembali adalah Rp. 20.657.000,-
F.
B/C (BENEFIT AND CoST RATIO)
Apabila melihat
perhitungan di atas, maka menunjukan keuntungan dari hasil pemasaran ikan
lele 1 kali produksi dengan B/C ratio sebesar
Rp. 6.650.000/Rp.2.356.000
=2,8 Usaha layak
di jalankan
H. PENUTUP
Budi daya ikan
lele adalah salah satu usaha yang menggiurkan, jika sudah berjalan dengan baik
usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar. Perawatan ikan lele ini pun juga
tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak biaya, Dari perkiraan yang saya
lakukan pada sub bab perencanaan keuangan di bab sebelumnya menunjukkan bahwa
dalam satu kolam ikan saja saya akan mendapatkan laba Rp. 20.657.000,- bagaimana
bila usaha ikan lele ini sudah dijalankan dalam jumlah yang lebih besar, tentu
keuntungan yang didapat juga akan jauh lebih besar.
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan lele, saran saya yang pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.
Bagi pembaca yang ingin membudidayakan ikan lele, saran saya yang pertama harus dipertimbangkan adalah masalah lokasi, sebaiknya dipilih lokasi yang sejuk dan tidak kering/panas. Ikan lele cenderung tidak tahan akan cuaca panas, bila dibudi dayakan di lokasi yang panas ikan akan mati dan mudah terserang penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar